Saturday, November 23, 2013
Di Bali Semakin Mahal Harga Tanah
Rata-rata harga tanah di Bali pada tahun 2011 naik menjadi 34 % . Kenaikan ini cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir . Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan dari bisnis real estate di pulau itu , sehingga lahan strategis terus menjadi target pengembang . Dalam informasi yang dirilis oleh konsultan properti Knight Frank International , kemarin , disebutkan biasanya kenaikan harga rata-rata lahan per tahun berkisar antara 8 % -16 % . Di daerah pesisir atau daerah dengan tebing di Seminyak , Legian dan sekitarnya seperti , Petitenget dan Batu Belig , harga paku rata-rata bisa mencapai 50 % -87,5 % pada tahun lalu . Panggilan konsultan properti internasional , berdasarkan informasi pasar secara umum dan tergantung pada lokasi , bentuk , dan ukuran daerah , harga tanah jual di daerah pesisir di daerah ini berkisar dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta per meter persegi . " Sebagian besar bidang tanah yang ditawarkan oleh masa sewa , dan sangat sulit untuk menemukan properti yang ditawarkan dengan status hak kepemilikan tanah , " kata Senior Direktur Associate of Knight Frank Indonesia Fakky Hidayat dalam laporan. Namun, beberapa bidang tanah yang memiliki lokasi yang strategis , status tanah milik , bentuk dan area of interest , terutama di beberapa lokasi di daerah Seminyak , kenaikan hargan sangat tinggi mencapai 175 % dan 120 % pada tahun lalu . Di Ubud , pusat kebudayaan daerah terletak di tengah pulau daratan , harga tanah naik rata-rata sekitar 25 % . Di daerah Nusa Dua dan Benoa didominasi star hotel mencatat kenaikan harga sekitar 23 % . Sementara itu, lonjakan harga tanah di Jimbaran sekitar 45 % untuk harga tanah yang dijual mencapai Rp 8 juta per meter persegi .
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment